Takut kotanya menjadi jadi kota hantu, wali kota tawarkan Rp 29 juta bagi pendatang
Wali Kota di sebuah kota terpencil bernama Bormida, Italia, Berani memberikan uang sebesar 2.000 Euro (setara Rp 29,1 juta) untuk siapa pun yang mau pindah ke kota tersebut. Jumlah sebesar itu dibagikan sebagai upaya untuk penyelamatan agar wilayah tersebut tidak berubah jadi kota hantu.
Kota yang berada dekat pegunungan dan berdiri sekitar 420 meter di atas permukaan laut itu memiliki populasi penduduk yang sangat sedikit yaitu sekitar 394 orang. Kini jumlah tersebut semakin berkurang saat banyak orang memilih untuk mengadu nasib ke kota besar.
"Dalam beberapa dekade terakhir, populasi di kota ini semakin menyusut ketika orang-orang muda memilih pergi untuk mencari pekerjaan di kota besar seperti Savona atau sekitarnya. Karena itu kami membuat inisiatif ini agar kota jadi hidup kembali," kata wali kota Daniele Galliano, seperti dilansir dari laman the Guardian, Selasa 9 may 2017.
Galliano menuturkan proposal dana permintaan yang akan diberikan kepada pendatang baru di kota ini tengah berada dalam peninjauan dewan lokal. Jika semua sudah disetujui, maka mulai tahun depan siapa pun yang pindah, menyewa tempat, atau membeli properti di Bormida maka akan diberi uang.
"Kami masih berada dalam tahap proses, tapi kami akan menyambut para pendatang baru yang bersedia tinggal di sini dengan baik. Di sini, kami merupakan komunitas kecil yang ramah. Tempat tinggal kami berada di daerah pegunungan dan tidak jauh dari laut, jadi udara di sini sangat segar dan bersih. Inilah gaya hidup sehat sesungguhnya," tuturnya.
Pengumuman tersebut diunggah Galliano lewat akun media sosial Facebook. Hanya dalam beberapa waktu saja, banyak netizen yang tertarik dengan tawaran tersebut. Bahkan ada pula yang bersedia tinggal meski tidak dibayar.
"Pak Wali Kota, saya siap untuk pindah tanpa menerima 2.000 Euro itu demi bisa hidup sehat dengan udara segar dan bersih. Saya memiliki keluarga dengan dua anak kecil, jika Anda bisa menjamin pekerjaan untuk saya apapun itu, maka saya bersedia tinggal di sana," tulis salah satu netizen, Amedeo Alloca.
Sementara itu, laporan yang dibuat oleh asosiasi lingkungan Italia, Legambiente, mengungkapkan bahwa ada 2.500 desa di negara itu yang beresiko ditinggalkan akibat depopulasi.
Post a Comment