4 Alasan Wanita Mempertahankan Hubungan Walaupun Sudah Tidak Bahagia
Mungkin kamu juga pernah mengalaminya. Kamu pasti sadar kalau pasanganmu sering menyakiti hati dan perasaanmu. Kamu sadar kalau ada sesuatu yang salah di dalam hubunganmu. Tapi yang kemudian kamu lakukan adalah mencoba untuk bertahan. Bukannya memutuskan untuk pergi, kamu lebih memilih untuk tinggal walaupun sakit.
Merasa Yakin Bahwa Waktu Akan Mengubah Segalanya
Kadang kalau sudah untuk cinta, kita lebih mementingkan rasa daripada logika. Meski sudah dilukai dan disakiti, kamu masih mencoba untuk berpikir positif. Kamu merasa yakin kalau waktu pasti akan mengubah segalanya. Sifat pasanganmu yang buruk pasti akan membaik cepat atau lambat. Tapi sebenarnya yang kamu lakukan di sini adalah pasrah dengan keadaan.
Tak tega meninggalkannya. Tak ada niatan untuk mencampakkannya. Kamu merasa bahwa dia membutuhkanmu. Kamu merasa cuma kamu satu-satunya orang yang paling diandalkan dalam hidupnya. Sehingga tak tega rasanya untuk pergi meninggalkannya. Hanya saja yang sering kamu lupakan adalah bahwa kamu juga berhak bahagia. Kamu juga pastinya membutuhkan orang lain untuk bisa dijadikan sandaran.
Kadang risiko jadi bahan omongan atau gosipan orang lain itu terasa lebih menakutkan. Kamu lebih memilih untuk menahan diri dan bersabar dengan semua yang terjadi dalam hubunganmu, agar tak membuat orang di sekitar curiga atau mencampuri hidupmu. Sehingga apapun yang terjadi, kamu memilih untuk bertahan dalam hubunganmu meski pasanganmu sudah jelas sering menyakitimu.
Rasanya sudah terjebak di jalan buntu. Tak ada pilihan lain yang bisa kamu ambil. Satu-satunya jalan terbaik yang bisa kamu ambil saat ini adalah bertahan, apapun situasinya, seberapa berat pun kondisinya. Padahal kalau kamu mau berpikir lebih jernih sedikit saja, ada banyak pintu yang bisa kamu buka. Kamu bisa mencari dan mendapatkan pertolongan dari orang-orang terdekat di sekitarmu. Dan pastinya kamu juga bisa menemukan kembali kebahagiaanmu meski harus lepas darinya.
Post a Comment