img { float: right; } img { float: left; }

Header Ads

test

Putri Jepang Melepas Status PUTRI Demi Cinta dan Menikah Dengan Pria Non-Bangsawan.


Ada kabar terbaru yang mengagetkan seluruh dunia! Putri Mako dari keluarga kekaisaran Jepang langsung menarik perhatian dunia. Putri Mako, cucu Kaisar Jepang Akihito dikabarkan akan segera menikahi sang pujaan hati. Siapakah pria sangat beruntung yang akan menikahi putri sulung Pangeran Akishino dan Putri Akishino ini?

Seperti yang dilansir dari cnn.com, Putri Mako (25 tahun) akan segera bertunangan dengan pria bernama Kei Komuro (25 tahun). Dalam banyak kisah hingga cerita dongeng, seorang putri biasanya akan menikahi seorang pangeran. Tapi berbeda dengan kisah Putri Mako. Ia tak menikahi seorang pangeran kerajaan. Kei "hanyalah" seorang pria non-bangsawan yang telah mencuri hati Putri Mako.



Meski Kei bukan pria dari kalangan yang berdarah biru, tapi dia sosok yang istimewa. Dilansir dari dramafever.com, pada usia 18 tahun, Kei terpilih sebagai "Pangeran Laut" yang bertugas untuk mempromosikan pariwisata di Fujisawa, Kanagawa Prefecture. Rekan kerjanya pun mengatakan bahwa Kei ini sudah seperti pangeran sungguhan. Ia bekerja keras memahami Fujisawa dengan baik agar bisa membuat promosi yang bagus. Dan karena kemampuan bahasa Inggrisnya yang sangat bagus, dia bisa berinteraksi dengan orang asing dengan sangat baik.

Kiri: Kei Komuro (paling kiri, pada tahun 2010). Kanan: Kei Komuro saat diserbu wartawan terkait kabarnya bertunangan dengan Putri Mako.


Kei Komuro yang hobi bermain biola, memasak, dan main ski ini pertama kali bertemu dengan Putri Mako pada tahun 2012 saat sama-sama kuliah di International Christian University di Tokyo. Saat itu Kei sedang terlibat dalam kampanye promosi pariwisata Fujisawa.

Setahun menjalin hubungan, Kei melamar Mako. Hubungan mereka sudah mendapat restu dari keluarga kekaisaran. Kabarnya acara pertunangan mereka akan diresmikan bulan Juni mendatang dan pernikahan akan dilangsungkan tahun 2018.


Lalu bagaimana dengan status Mako sebagai seorang putri kerajaan? Kalau menurut undang-undang kekaisaran Jepang, seorang putri harus meninggalkan keluarga kerajaan bila menikahi seorang rakyat biasa. Seperti yang dialami oleh Sayako, bibi Putri Mako. Setelah menikahi Yoshiki Kuroda (yang bukan dari kalangan bangsawan), putri tunggal Kaisar Akihito tersebut meninggalkan kerajaan. Sudah jadi tradisi memang seorang putri Jepang harus melepas statusnya bila menikahi seorang pria non-bangsawan. Benar adanya kalau cinta tak memandang status dan derajat, ya ^^


No comments